Mengoptimalkan Potensi Guru melalui Model Kompetensi dan Refleksi Diri di PMM

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang model kompetensi guru. Oh iya, apakah sahabat sudah pernah mencoba fitur Refleksi Kompetensi di PMM? Bagaimana hasilnya?

Pembahasan kali ini ada kaitannya dengan fitur refleksi kompetensi di PMM lho. Fitur tersebut adalah bentuk pengenalan diri berupa asesmen untuk merefleksikan dan mengukur kompetensi pendidik sebagai dasar perencanaan pengembangan diri sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih berpusat pada murid. Setelah mengakses fitur Refleksi Kompetensi, sahabat akan mendapatkan rekomendasi belajar yang telah disusun berdasarkan level kompetensi yang dimiliki.

Di era penuh dinamika ini, peran guru sebagai ujung tombak pendidikan semakin krusial. Untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia, Kemendikbudristek meluncurkan Model Kompetensi Guru (MKG) terbaru melalui Peraturan Dirjen GTK Nomor 2626 Tahun 2023. MKG ini sebagai pedoman bagi guru dalam mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang MKG dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk mengoptimalkan potensi sebagai pendidik.

Apa itu Model Kompetensi Guru?

MKG adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugasnya. MKG terbaru ini menggantikan MKG sebelumnya dan memuat berberapa perubahan signifikan, diantaranya:

  • Fokus pada pengembangan karakter dan profil. MKG 2023 tidak hanya menekankan pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga pengembangan karakter dan profil guru yang profesional, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan
  • Penyesuaian dengan kebijakan Merdeka Belajar. MKG 2023 selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar yang mendorong pembelajaran yang berpusat pada murid dan fleksibel.
  • Pengembangan berkelanjutkan. MKG 2023 dirancang untuk mendukung pengembangan guru secara berkelanjutan, sehingga guru dapat terus belajar dan berkembang sepanjang karirnya.

MKG 2023 terdiri dari empat pilar utama, yaitu:

  1. Kompetensi Pedagogik: Kemampuan guru dalam merancang, melaksanakan, dan menilai pembelajaran yang efektif dan berpusat pada murid.
  2. Kompetensi Kepribadian: Kemampuan guru dalam menunjukkan sikap dan perilaku yang profesional, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan.
  3. Kompetensi Sosial: Kemampuan guru dalam menjalin komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan murid, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya.
  4. Kompetensi Profesional: Kemampuan guru dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkontribusi pada pengembangan profesi guru.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada panduan berikut:

Terlihat bahwa model kompetensi guru 2023 meliputi kompetensi, level kompetensi, deskripsi, dan indikator pencapaian. Hal ini akan membantu guru dalam memahami secara spesifik keterampilan dan pengetahuan yang perlu dikuasai pada setiap tahap perkembangan profesional mereka. Setiap kompetensi dijabarkan secara rinci dengan deskripsi yang jelas, sehingga guru dapat mengetahui secara pasti apa yang diharapkan dari mereka. Level kompetensi merepresentasikan tingkat penguasaan kompetensi pada setiap sub-indikator untuk masing-masing indikator kompetensi. Level tersebut  terdiri atas lima tingkat taksonomi dari yang paling rendah sampai tertinggi. Sedangkan indikator pencapaian berfungsi sebagai alat evaluasi yang konkret untuk mengukur sejauh mana guru telah mencapai kompetensi tersebut, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan merencanakan pengembangan profesional mereka dengan lebih efektif. Dengan demikian, model ini tidak hanya menjadi alat ukur, tetapi juga menjadi peta jalan bagi guru untuk mencapai keunggulan dalam profesi mereka, memastikan bahwa mereka selalu berada di jalur yang tepat dalam perjalanan karier mereka.

MKG 2023 memberikan banyak manfaat bagi guru dan pendidikan, di antaranya:
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran: Guru yang memiliki kompetensi yang baik akan mampu menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi murid.
  • Mengembangkan profesionalisme guru: MKG 2023 memberikan panduan bagi guru untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan dan meningkatkan profesionalismenya.
  • Memperkuat mutu pendidikan: Guru yang kompeten dan profesional akan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Untuk mewujudkan manfaat MKG 2023, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, di antaranya:

  • Pemerintah: Menyediakan dukungan dan resources yang dibutuhkan guru untuk mengembangkan kompetensinya.
  • Sekolah: Menyelenggarakan program pengembangan profesi guru yang berfokus pada pengembangan MKG 2023.
  • Guru: Berkomitmen untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan dan menerapkan MKG 2023 dalam pembelajaran.
  • Masyarakat: Memberikan dukungan dan penghargaan kepada guru yang berdedikasi dan kompeten.

MKG 2023 merupakan langkah penting dalam mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia. Dengan adanya model ini, guru dapat lebih terarah dalam mengembangkan diri dan memberikan pendidikan yang lebih baik kepada murid. Melalui kolaborasi dan komitmen dari semua pihak, MKG 2023 dapat diimplementasikan secara efektif dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter. Selain itu, melalui asesmen refleksi kompetensi, guru dapat mengidentifikasi level kompetensinya dan menerima rekomendasi belajar yang sesuai. Penggunaan kedua alat ini secara optimal akan membantu mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Mari kita dukung implementasi MKG 2023 untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik!

Sumber Informasi:

Catatan:

  • Blog ini hanya memberikan gambaran umum tentang MKG 2023. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk pada sumber informasi yang disediakan.
  • Beragam kisah inspiratif praktik baik pembelajaran dapat dilihat melalui fitur cerita praktik PMM ya. Kisah-kisah inspiratif yang ditulis sudah disesuaikan dengan model kompetensi guru lho. Sahabat bisa mengakses ceritanya disini ya https://guru.kemdikbud.go.id/ide-praktik

Post a Comment

3 Comments