Berisik

Berisik, sebuah lagu yang dibawakan oleh Dere sekaligus menjadi soundtrack ketika aku membuat tulisan ini.

Pernah ga sih, kamu merasa hidup ini seringkali ramai? Bukan ramai karena konser, pasar, atau mendengar tawa anak-anak yang sedang bermain di depan rumah, tapi ramai karena orang-orang yang entah bagaimana, selalu berhasil menciptakan kebisingan di sekitarnya. 

Kebisingan itu bukan melulu soal suara keras, lho. Kadang kebisingan bisa berbentuk komentar pedas di sosial media, obrolan yang gak pernah selesai, atau opini yang harus banget diumbar di mana-mana. Padahal, kalau dipikir-pikir, kebisingan yang mereka buat sering kali lebih banyak memperlihatkan siapa mereka yang sebenarnya dibandingkan hal lain. 

Misalnya, ada orang yang sering kali merasa tahu segalanya, atau berusaha mencari tahu segalanya. Tapi, yang terlihat justru hanya omong kosong belaka atau perbuatan yang sia-sia. Nah, dari situ kita belajar satu hal, kadang yang paling ribut justru yang paling sedikit isinya. Seperti kaleng kosong yang kalau diketok, bunyinya nyaring banget. Atau seperti uang receh 100 rupiah berbenturan dalam celengan. Nilainya tak seberapa, tapi hebohnya luar biasa.

Tapi, gak semua berisik itu buruk kok. Ada juga orang-orang yang "berisik" membahas prestasi seseorang atau "berisik" tapi bikin hidup jadi lebih seru. Contohnya, teman yang selalu punya cerita lucu, ide nyeleneh, atau semangatnya bikin kita ikutan heboh. Mereka ini tipe orang yang gak cuma rame, tapi juga berisi. 


Kehidupan pada akhirnya emang gak pernah benar-benar sunyi. Selalu ada "berisik" di sana-sini, baik yang membuat telinga kita capek, batin tertekan, atau malah sebaliknya, yang membuat hati kita hangat. Yang perlu kita lakukan adalah memilah, mana kebisingan yang perlu didengar, dan mana yang cukup dianggap angin lalu. Seperti pesan bapak, "Gak semua cerita harus didengar, gak semua cerita bisa menenangkan hati. Tinggal pilah pilih, tinggalkan mana kurang bermanfaat untukmu."

Pada akhirnya, kualitas seseorang gak cuma dilihat dari apa yang mereka katakan, tapi juga bagaimana mereka menggunakan suara mereka. Apakah mereka berbicara untuk memberi manfaat, atau sekedar menambah polusi suara. Jadi, yuk, kita jadi tipe "berisik" yang bikin hidup orang lebih baik, bukan lebih berat. Karena setiap "berisik" yang menenangkan, pasti akan meninggalkan jejak yang berarti. Begitu juga, setiap "berisik" yang menyakiti hati akan meninggalkan luka yang sulit terlupakan. 

Jadi, kamu tim "berisik berisi" atau "berisik basi?"

Post a Comment

2 Comments

  1. Suka banget tulisannya kak.. seperti isi hatiku yg gak bisa aku ungkapkan. Seperti sedang membaca unek unekku sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloooo siapapun kamu, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini yaa. Semoga segala kerisauan yg dirasakan segera pergi. Wish you all the best :D

      Delete