2.1.a.8 Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

"Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin". (Ki Hajar Dewantara)




Keberagaman murid seringkali menjadi dilema bagi guru dalam merancang maupun melaksanakan kegiatan pembelajaran. Beberapa pertanyaan yang barangkali sering muncul dalam benak guru adalah "Apakah metode yang saya gunakan efektif dan sesuai dengan gaya belajar murid?", Apakah pengetahuan dan keterampilan yang nampak sudah sesuai dengan potensi yang ada dalam diri murid?" atau "Bagaimana mungkin melaksanakan skenario pembelajaran yang sama untuk kemampuan murid yang berbeda?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja. Diperlukan adanya usaha dalam melakukan perbaikan pembrlajaran dan tentu banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengelola dan melaksanakan pembelajaran di kelas.  Menurut penulis , untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keberagaman murid, pembelajaran harus dirancang berdasarkan kebutuhan murid. Dalam hal ini, pembelajaran berdiferensiasi hadir sebagai salah satu alternatif yang patut dicoba. 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan murid. Dalam pelaksanaannya, murid diberikan keleluasaan dalam meningkatkan potensi yang ada pada dirinya berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang baik dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Namun, dalam penerapannya guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
  • Tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
  • Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya
  • Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi
  • Manajemen kelas yang efektif meskipun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda dengan prosedur, rutinitas, atau metode yang fleksibel namun terstruktur dengan jelas.
  • Penilaian berkelanjutan dengan mempertimbangkan informasi yang didapatkan dari proses penlaian formatif yang telah dilakukan 
(sumber: Pembelajaran 2.1 Eksplorasi Konsep)



Ada beberapa strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat digunakan, yaitu diferensiasi konten (terkait apa yang kita ajarkan pada murid), diferensiasi proses (mengacu pada bagaimana murid memahami materi), dan diferensiasi produk (terkait bukti yang menunjukkan apa yang murid telah pahami). Untuk menerapkan strategi tersebut, guru terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar murid yang meliputi kesiapan, minat, dan profil belajar murid. 

Mengapa pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan mencapai pembelajaran yang optimal? Berikut adalah beberapa alasannya:
  1. Pembelajaran berdiferensiasi bersifat proaktif
  2. Pembelajaran berdiferensiasi lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif
  3. Pembelajaran berdiferensiasi berakar pada penilaian
  4. Pembelajaran berdiferensiasi menggunakan berbagai pendekatan terhadap konten, prosesm dan produk
  5. Pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada murid
  6. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok, dan individual
  7. Pembelajaran berdiferensiasi bersifat organik dandinamis.
Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan Filosofi KHD
Dengan melihat uraian di atas dan jika dikaitkan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, tentu pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan merdeka belajar. Sebelum merancang kegiatan, guru terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar murid, baik dari segi kesiapan, minat maupun profil belajar murid. Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar bahwa pendidikan adalah menuntun anak sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun zaman. 

Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru harus menerapkan beberapa nilai yang harus dimiliki oleh guru pengerak, yaitu mandiri (membuat media pembelajaran), reflektif (merefleksikan apa yang sudah dilakukan terkait kesiapan belajar murid), kolaboratif (bisa berkolaborasi dengan guru lain dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi), inovatif (mencipkatan skenario dan media pembelajaran yang beragam untuk memenuhi kebutuhan murid), dan berpusat pada murid. Dalam hal ini guru juga bisa berbagi praktik baik pembelajaran dengan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi dan menjadi coach bagi guru lain dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, dan mewujudkan kepemimpinan murid dalam pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan Visi Guru Penggerak
Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan menyesuaikan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajarnya, merupakan salah satu usaha dalam mencapai visi seorang guru penggerak yakni untuk mewujudkan merdeka belajar yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan Budaya Positif
Pembelajaran berdiferensiasi tidak lepas dari interaksi murid di kelas. Bagaimana mereka saling menghargai pendapat satu sama lain, bekerja sama, menciptakan rasa aman, dan masih banyak lainnya. Beberapa hal tersebut merupakan perwujudan dari bentuk pelaksanaan keyakinan kelas.

Sekian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.
Salam hebat dan semangat ^_^




Post a Comment

0 Comments